BERITAINDEPENDEN.COM, JATIM – Temu Jaring Ekowisata (TJE) yang melibatkan delapan provinsi dengan jumlah peserta 250 orang dalam pemantapan destinasi dan para pelaku wisatanya supaya objek yang di kembangkan menarik minat pengunjung, menjadi agenda penting untum di bahas.
Kegiatan yang di tempatkan di hutan bambu desa Sumbermujur, kecamatan Candipuro, kabupaten Lumajang Jawa Timur agar menjadi rujukan bagi Kepala Desa bagaimana melihat desanya dalam mengembangkan potensi wisata.
Kepala Desa Sumbermujur Safi’i mengatakan Temu Jaring Ekowisata bertempat di hutan bambu adalah suatu kehormatan untuk mengenalkan wisata, acara yang memakan waktu tiga hari mulai tanggal 17-19 Januari dengan lima narusmber yaitu Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dosen dari Universitas Brawijaya, Dinas Pariwisata provensi Jawa Timur dan Dirjen Kementrian Pariwisata RI.
“Acaranya menimba ilmu dari para pelaku wisata, desa Sumbermujur dapat menjadi rujukan Kepala Desa di Lumajang untuk mengembangkan daerahnya”, kata Saifi’i, Minggu (19/01/2020).
Selama acara berlangsung warga kata Safi’i, warga telah menyiapkan home stay dengan fasilitas yang cukup memadai dari segi kecukupan air bersih dan tempat tidur.
Serta 29 rumah yang yang di siapkan sebagai homestay. Homestay yang kini jadi tempat bermalam peserta Temu Jaring Ekowisata dapat di gunakan tamu yang berwisata ke hutan bambu.
Safi’i menerangkan, Pihahnya berharap para pelaku wisata dari kabupaten Lumajang memanfaatkan momen kegiatan tersebut untuk mengembakan wilayahnya dan di harapkan kehadiran pemerintah dapat memberikan edukasi dan publikasi agar wisata yang dikembangkan desa wisata cepat di kenal dan menjadi daya tarik wisata untuk di kunjungi.
Safi’i optimis desa-desa di Lumajang dengan kebersamaan antara Kepala Desa dan masyarakat yang mewakil bergerak di bidang wisata dapat membuat terobosan menarik pengunjung data, maka peran informasi Sosial Media dan lainya dapat di maksimalkan mengekspor potensi wisata desa.
Penulis: Fendy