OPINI – Berbicara tentang perempuan, perempuan sangat dimuliakan dalam Islam. Hal tersebut dibuktikan dengan dali-dalil, baik dari Al-Qur’an maupun Al-Hadits, serta sejarah hidup Rasulullah, sahabat, dan generasi-generasi saleh.
Namun yang terjadi sekarang ini, tidak sedikit hasil kajian yang menyebutkan bahwa perempuan dan anak masih tergolong kelompok rentan yang sering mengalami berbagai masalah. Seperti kemiskinan, bencana alam, konflik dan kekerasan. Hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara-negara lain di seluruh dunia apalagi di tengah Pandemi COVID-19.
Ketua Umum Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Sidrap, Nur Rajmy Nasir mengatakan bahwa, seiring berjalannya waktu, perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwasanya keberadaan perempuan layak untuk diperhitungkan.
“Perempuan dari segi kecerdasan serta kepiawaiannya, perempuan-perempuan Indonesia khususnya, tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan Ekonomi”, Ujarnya.
Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan menjadi peluang bersama untuk dapat keluar dari situasi krisis yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.
“Bagi para perempuan, pemberdayaan ekonomi tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh pendapatan semata tetapi juga alat untuk memerdekakan diri dari jerat kekerasan dan diskriminasi yang mengikat mereka”, Jelasnya.
Menurut Rajmy, pemberdayaan perempuan sebagai solusi bukan tanpa sebab, sebab kekuatan perempuan di bidang ekonomi, khususnya kewirausahaan sangat besar.