Cirebon – Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon dipimpin Siska Karina, SH., MH., Ketua Komisi IV DPRD dan 6 anggota lainnya berkunjung ke SMP Negeri 1 Plumbon untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dan kendala dari pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selasa (19/01/2021).
Acara juga dihadiri H. Amin Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten, beberapa Kepala Sekolah yang ada di sekitar wilayah Plumbon, juga guru-guru pengajar SMP Negeri 1.
H. Amin mengatakan, pandemi ini belum berakhir sementara Kabupaten Cirebon masih dalam kategori zona merah hingga belum bisa dilakukan belajar mengajar tatap muka walaupun Kepala Dinas sudah melakukan persiapan belajar tatap muka.
Mengingatkan pada kepala sekolah yang hadir untuk menginstruksikan bagi walikelas untuk bisa bertemu dengan siswa siswinya dalam satu semester satu kali untuk mengetahui perkembangan dan kendala yang dihadapi mereka.
Ketua Komisi IV Siska Karina juga menjelaskan, maksud kedatangan komisi IV saat ini untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dan kendala yang dihadapi baik dari siswa maupun pihak sekolah dalam PJJ ini.
Pasalnya informasi yang diterima dalam kondisi seperti ini siswa tidak saja menjadi jarang belajar dan berkutat di hp tapi lebih sering bermain game daripada belajarnya.
Acara berlangsung dialogis dan dua arah sehingga tidak monoton, semua keluhan pihak sekolah langsung ditampung oleh anggota Komisi IV dan juga diberikan solusi oleh H. Amin selaku Kabid.
Siska Karina memberikan keterangan kepada insan pers terkait kunjungannya kali ini, masih adanya beberapa kendala dari siswa berkaitan dengan ketersediaan alat komunikasi yang dimiliki siswa dan juga kuota internetnya
Siska juga menghimbau untuk diadakannya pertemuan dengan siswa secara tatap muka walau tidak belajar tapi untuk mengetahui perkembangan akademis dari tugas-tugas yang diberikan dan juga untuk mengetahui perkembangan mental dan perilaku siswa masa dalam satu tahun tidak terpantau sama sekali
“Untuk tatap muka yang dilakukan bukan untuk belajar tapi dalam bentuk bimbingan dan konsultasi supaya tidak ada miskomunikasi antara siswa dan guru kelasnya, bisa dilakukan dengan menghadirkan siswa untuk melakukan bimbingan. Untuk tatap muka sendiri masih menunggu dari propinsi dan pusat walaupun bulan lalu kementrian pendidikan mengijinkan tatap muka dan akan dilakukan di januari ini karena masih banyak daerah yang sebaran virusnya tinggi jadi ada larangan bagi yang masuk zona merah”, ungkapnya.
“Harapan saya, pihak sekolah bisa melakukan perbaikan dalam PJJ ini dan jangan sampai ada siswa yang putus sekolah karena ketidakmampuan dalam berkomunikasi untuk kegiatan belajarnya. komisi IV juga akan menindaklanjuti hasil dari kunjungan ini dengan tetap melakukan monitoring terhadap sekolah maupun dinas pendidikan”, jelasnya.
H. Amin menjelaskan usai kegiatan, evaluasi ini untuk mengetahui kelemahan yang ada dan untuk dilakukan perbaikan dalam metode PJJ atau Daring ini.
Contohnya walikelas 7 sudah mengundang seluruh siswa secara parsial untuk mengetahui kendala mereka saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru bidang studi juga untuk mengetahui kondisi rumah, tinggal dengan siapa, bisa jadi dengan paman atau bibinya bahkan dengan neneknya yang mungkin juga kondisi neneknya untuk beli beras saja susah, walikelas diharapkan untuk mengetahui kondisi siswa dan mencarikan solusi terbaik untuk siswanya.
H. Amin berharap kunjungan komisi IV ini dalam rangka evaluasi bisa memberikan masukan, baik untuk sekolah ataupun dinas pendidikan, masukan bisa dari hasil rumusan komisi dan juga aspirasi masyarakat yang digodog dalam komisi IV supaya pendidikan di Kabupaten bisa berlangsung dengan baik dan tidak melanggar aturan yang ada.
Laporan : Arif prihatin